Jumat, 10 Juli 2015
Selasa, 30 Juni 2015
puasa ramadhan
http://blog.lazada.co.id/puasa-dihadang-si-lampu-merah/
buka link tersebut, semoga bermanfaat,,,puasa dihadang si lampu merah..
Sabtu, 06 Juni 2015
Gerakan Rehabilitasi Penyalahguna Narkoba
Sukseskan Gerakan Rehabilitasi 100.000 Penyalahguna
Narkoba:
Upaya Penanaman Karakter pada Penyalahguna Narkoba
Menuju Indonesia Sehat Tanpa Narkoba
Peredaran
narkoba dekade terakhir ini menjadi fenomena aktual yang tidak henti-hentinya
diperbincangkan dan membuat resah masyarakat. Sebab, kini tidak hanya kaum
remaja yang menjadi sasaran pasar para pengedar narkoba, tetapi juga orang
dewasa dan ank-anak sekolah menjadi bagian dari sasaran empuk para pengedar
narkoba. Oleh sebab itu, pengedar narkoba harus diberantas dan dihancurkan.
Sudah banyak anak-anak dan remaja Indonesia menjadi koban penyalahguna narkoba.
Penyalahguna narkoba merupakan penyakit kronik yang sering terjadi. Pengalaman
negara-negara maju menunjukkan bahwa semakin modern dan industrial suatu
masyarakat, maka penyalahguna narkoba semakin meningkat.
Penyalahguna
narkoba di Indonesia merupakan satu dari empat gangguan jiwa utama, gangguan
jiwa lainnya adalah kecemasan, deperesi, dan gangguan mental. Oleh karena itu,
bagi masyarakat Indonesia yang sedang menapaki kakinya menuju masyarakat
berkemajuan dan masyarakat modern, sejak dini perlu melakukan antisipasi
terhadap peredaran dan penyalahgunaan narkoba di kalangan generasi muda.
Antisipasi narkoba yang paling penting adalah membangkitkan kembali semangat
beragama, pendekatan keagamaan di bidang kesehatan yang bersifat holistik baru
adalah bahwa unsur agama merupakan salah satu unsur kesehatan di samping ketiga
unsur lainnya, yakni kesehatan fisik, psikologis, dan unsur sosial. Khususnya
di bidang penyalahguna narkoba, peran rehabilitasi sangat penting bagi upaya
pencegahan penyalahguna narkoba oleh remaja pemuda dan anak-anak. Oleh karena
itu, maka antisipasi penyalahguna narkoba di masa mendatang sudah waktunya
dilakukan. Perlu adanya dobrakan-dobrakan baru. Salah satunya dengan gerakan
rehabilitasi penyalahguna narkoba. Apabila semua dari kalangan mendukung
gerakan rehabilitasi seperti yang dicanangkan pemerintah bersama BNN (Badan
Narkotika Nasional), BNNP Aceh, Kementerian/Lembaga lainnya, TNI, Polri, pegiat
anti narkotika, dan mahasiswa yaitu
“Rehabilitasi 100.000 Penyalahguna Narkoba”, akan mudah tercapai dalam
mewujudkan Indonesia Sehat Bebas Narkoba.
Dari
berbagai segi dampak penayalahguna narkoba mempunyai dimensi yang cukup luas,
baik dari segi medis, psikiatri, kesehatan jiwa, psikososial, ekonomi, politik,
sosial, budaya, kriminalitas, dan sebagainya. Penyalahguna narkoba sangat
kronik, sudah merupakan penyakit endemik dalam masyarakat modern. Sampai saat
ini Indonesia belum menemukan cara universal dalam menaggulangi penaylahguna
narkoba. Baik dari sudut prevensi, terapi maupun rehabilitasi. Oleh sebab itu,
perlu cara jitu untuk membuat langkah-langkah sukses dalam pencegahan narkoba.
Terapi dan rehabilitasi sudah waktunya dievaluasi kembali serta dapat
disusunnya strategi baru dalam menghadapi tantangan global. Sejumlah langkah
cara gerakan rehabilitasi penyalahguna narkoba apabila menghendaki sukses,
hendaknya harus melibatkan media sosial, pejabat negara, parpol, LSM,
akademisi, mahasiswa, ulama, rohaniawan, dan tokoh masyarakat.
Khususnya
di bidang penyalahguna narkoba dukungan dari pihak manapun dalam hal
rehabilitasi sangat penting bagi upaya pencegahan penyalahguna narkoba terutama
bagi yang sudah kecanduan narkoba. Sebab, kecanduan narkoba dapat fatal
akibatnya karena apabila dihentikan seolah-olah akan membahayakan tubuh
manusia. Tubuh terasa kaku, menggigil, kulit mati rasa, dan yang paling
berbahaya adalah lemahnya reflek saraf terhadap rangsangan. Dan dari segi
kejiwaan orang yang kecanduan narkoba akan kehilangan percaya diri dan semangat
untuk hidup. Orang yang kecanduan narkoba pun tidak sedikit yang meninggal karena
over dosis. Apabila sudah sampai tahap ini, penyembuhannyapun harus ditangani
secara intensif. Memo ‘‘lebih baik mencegah dari pada mengobati’’ merupakan
nasihat yang berharga. Inilah yang mengilhami aksi preventif. Sebagai langkah
preventif, di sinilah peran masyarakat terutama orang tua untuk tampil
membentengi generasi muda sebagai penerus bangsa. Dan pemuda yang merupakan
pembinaan dan penggemblengan mental akan mampu menjadi filter budaya yang akan
merusak jiwa dan mental generasi bangsa melalui gerakan rehabilitasi
penyalahguna narkoba.
Gerakan
rehabilitasi bagi penyalahguna narkoba hendaknya dengan memberikan pemahaman
dan penyadaran pada penyalaghuna narkoba, bahwa anggapan direhabilitasi sama
dengan dipenjara itu tidak benar, namun rehabilitasi bertujuan untuk
memperbaiki. Hal itu dilakukan dengan pendekatan bentuk keluarga. Melalui
pendampingan intensif secara emosional akan mudah menumbuhkan kesadaran bagi
penyalahguna narkoba untuk direhabilitasi.
Rehabilitasi
penyalahguna narkoba lebih penting dari hukum penjara”. Hal ini mengandung arti
bahwa pengembalian kondisi pengguna narkoba dari sakit menjadi tidak sakit,
dari pencandu menjadi bukan pecandu dengan cara rehabilitasi baik medis maupun
sosial. Sementara itu memo untuk para aparat penegak hukum supaya mempunyai pandangan bahwa penyalahguna
narkoba adalah tindakan yang berbeda dengan tindak pidana lainnya maka
penyalahguna narkoba lebih baik direhabilitasi daipada penjatuhan hukuman
penjara. Dengan adanya rehabilitasi penyalahguna narkoba akan berangsur sembuh
dari kecanduan sehingga akan dapat diterima kembali di masyarakat dengan baik.
Namun jika penyalahguna diberi hukuman penjara apabila kelak sudah keluar dari
penjara dan kembali ke masyarakat pasti akan dikucilkan dan di cap negatif di mata
masyarakat. Oleh karena itu, rehabilitasi akan membawa kebermanfaatan bagi
penyalahguna narkoba dibandingkan dengan bentuk hukuman penjara.
Bentuk
hukuman penjara dirasa kurang humanis dibanding rehabilitasi. Oleh sebab itu,
Tahun 2015 ‘‘suksekan Gerakan rehabilitasi 100.000 penyalahguna narkoba upaya
penanaman karakter pada penyalahguna
narkoba menuju Indonesia Sehat Tanpa Narkoba’’ yang bertujuan untuk: (1)
mencari dan memodifikasi jenis gerakan rehabilitasi penyalahguna narkoba yang
tepat untuk penyalahguna narkoba dan (2) menanamkan nilai-nilai karakter pada
penyalahguna narkoba dengan mensukseskan gerakan rehabilitasi 100.000
penyalahguna narkoba yang sesuai. Hal ini sebagai upaya membekali mereka dengan
karakter yang baik dan akan berdampak pada kehidupan penyalahguna narkoba di
kemudian harinya. Gerakan rehabilitasi 100.000 penyalahguna narkoba memiliki
nilai-nilai positif seperti kerjasama, jujur, peduli, percaya diri, tenang,
berani, dan bertanggungjawab, dan sebagainya. Hal itu akan dapat bermanfaat
untuk penyalahguna narkoba dalam menjalani kehidupannya.
Adapun
ide kreatif yang penulis usulkan adalah metode demonstrasi, diskusi,
pendampingan intensif dan follow up.
Metode demonstrasi ditempuh dengan mengenalkan bahaya narkoba dan memberikan contoh
gambaran efek zat yang ada pada narkoba. Selanjutnya diskusi dilakukan guna
merefleksi evaluasi rehabilitasi yang ditempuh dengan spiritual, meyenangkan,
kedekatan emosional, kepedulian, penyadaran bahwa manusia bisa sehat bisa
beraktivitas tanpa narkoba, dan upaya menanamkan nilai-nilai karakter pada diri
penyalahguna narkoba. Pendampingan intensif dilakukan dengan menyertakan para
keluarga penyalahguna narkoba agar terlibat aktif dalam kegiatan gerakan
rehabilitasi. Pasca kegiatan dalam mensukseskan gerakan rehabilitasi
penyalahguna narkoba baiknya ada follow
up yang dilakukan secara berkala, baik tentang hasil capaian dalam
penanaman karakter pada penyalahguna narkoba, proses kegiatan yang sudah
dilakukan, maupun kebermanfaatan gerakan rehabilitasi 100.000 penyalahguna
narkoba yang telah dilakukan. Follow up
dan evaluasi dilakukan secara internal dan eksternal.
Selasa, 14 April 2015
JUARA DALAM PESTA SIAGA 2015
SD N
Srumbung yang terletak di desa Segoroyoso, Pleret Bantul meraih juara satu
barung tergiat putri dalam acara pesta siaga 2015. Pesta siaga yang
diselenggrakan Kwaran Pleret pada hari Ahad, 12 April 2015 yang bertempat di
area sanggar pramuka pleret. Pesta siaga kali ini bertema siaga ceria, berani,
dan tidak putus asa. Pesta siaga se-kecamatan Pleret diikuti dari 15 Sekolah
Dasar yang terdiri dari 15 barung putra dan 15 barung putri. SD N Srumbung
mendapat nilai tertinggi dari total 10 pos yang disiapkan panitia. Sepuluh pos
yang dilalui yaitu: POS 1 KIM RASA (MENEBAK MINUMAN), POS 2 KIM RABA (MENEBAK
BENDA), POS 3 KIM LIHAT (MENEBAK GAMBAR PAHLAWAN), POS 4 KIM BAU (MEMBAU BUMBU
DAPUR), POS 5 KIM PERMAINAN ORGAN TUBUH (menebak gambar organ dan fungsi), POS 6 tempat ibadah (hari raya dan gambar
tempat ibadah), POS 7 permainan bendera
Asean 8 orang, POS 8 adat istiadat
(gambar rumah adat, asal daerah dan tarian), Pos 9 permainan obat tradisional
(menebak nama obat tradisional dan fungsinya), dan Pos 10 permainan penyakit
menular (mengerjakan soal tentang penyakit menular). Dalam pentas seni, Barung
putri SD N Srumbung menampilkan tari dan barung putra hadroh. Gugus Depan
07037-07038 di bawah binaan bunda Jujuk selalu setia menemani anak-anak pesta
siaga dari pra pesta siaga selama seminggu. Perjuangan yang membawa hasil
dengan mengharumkan nama sekolah, meski sekolah terletak di daerah yang jauh
dari kota namun bisa mengalahkan sekolah-sekolah yang terletak di kota.
Anak-anak yang masih polos dan ceria selalu membuat bunda semangat dan bertahan
menjadi pembina. Alhamdulillah masih diberi kesempatan mengabdi ditemani
adek-adek ku Isna, Ais, Lina, Uus yang setia menemani perjuangan ini. Panas di
bawah terik matahari tetap saja mereka tersenyum. Kebersamaan itu indah dan
akan terkenang selalu.